Diketahui sebuah parabola dengan persamaan 9x2 – 24 xy + 16 y2 – 110x – 270y + 725 = 0. Berapakah koordinat titik puncak parabola ini? Berapakah koordinat titik fokus parabola ini? Bagaimana persamaan garis direktriksnya?
Parabola yang persamaannya memiliki bentuk a11x2 + 2a12xy + a22y2 + 2a13x + 2a23y + a33 = 0 seperti di atas semula berasal dari parabola yang sumbu simetrinya berimpit dengan salah satu sumbu koordinat dan puncaknya melalui O(0,0), yang kemudian mengalami translasi dan rotasi dengan sudut rotasi tertentu. Ketiga pertanyaan di atas dapat dijawab apabila kita mengetahui persamaan awal parabola itu, yang berbentuk y2 = 4px (yaitu bentuk kanonik parabola)
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengetahui bentuk kanonik parabola tersebut.
Nyatakan persamaan yang dipersoalkan ke dalam bentuk a11x2 + 2a12xy + a22y2 + 2a13x + 2a23y + a33 = 0 ……………………………. (*)
Tentukan besarnya nilai tangen dari sudut rotasi (φ) yang telah dialami parabola tersebut dengan rumus: [pmath]tan {2 varphi} ~=~ {2a_{12}}/{a_{11} ~-~ a_{22}}[/pmath]. Selanjutnya, dengan rumus sudut ganda [pmath]tan {2 varphi} ~=~ {2 tan {varphi}}/{1 ~-~ {tan}^2 {varphi}}[/pmath] akan diperoleh suatu persamaan kuadrat dalam tan φ. Untuk memilih nilai tan φ mana yang digunakan selanjutnya, pilihlah nilai tan φ = m yang memenuhi persamaan: a11 + 2a12m + a22m2 = 0 [diskriminan persamaan ini pasti bernilai nol apabila a11x2 + 2a12xy + a22y2 + 2a13x + 2a23y + a33 = 0 sungguh merupakan persamaan parabola].
Berdasar pada nilai tan φ yang dipilih pada langkah sebelumnya, tentukan nilai sin φ dan cos φ, kemudian substitusikan x = x’ cos φ – y’ sin φ dan y = x’ sin φ + y’ cos φ ke dalam persamaan (*). Dengan melenyapkan tanda aksen pada persamaan yang terbentuk, persamaan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk (y – β)2 = 4p(x – α). Koordinat puncak parabola ini adalah (α,β).
Substitusikan y = y’ + β dan x = x’ + α ke dalam persamaan yang terbentuk pada Langkah 3. Hasil substitusi ini, setelah menghilangkan tanda aksen, adalah dalam bentuk y2 = 4px.
Kembali ke persoalan di awal post ini, kita akan menghitung koordinat puncak, persamaan garis direktriks, dan koordinat titik fokus parabola 9x2 – 24 xy + 16 y2 – 110x – 270y + 725 = 0.
Langkah 1
Persamaan parabola tersebut dapat dinyatakan sebagai:
9 x2 + 2(-12) xy + 16 y2 + 2(-55) x + 2(-135) y + 725 = 0 …………………………………………….. (1)
Dalam hal ini, a11 = 9, a12 = -12, a22 = 16, a13 = -55, a23 = -135, a33 = 725.
Dari persamaan kuadrat ini terdapat dua nilai tan φ yang mungkin, yaitu tan φ = ¾ atau tan φ = -4/3. Pilihlah nilai tan φ = m yang memenuhi 9 + 2(-12)m + 16m2 = 0 atau 16m2 – 24m + 9 = 0. Yang memenuhi ternyata adalah m = tan φ = ¾. Jadi, kita pilih tan φ = ¾.
Langkah 3
Karena tan φ = ¾, sin φ = ⅗ dan cos φ = ⅘. Kemudian, substitusikan x = ⅘x’ – ⅗y’ dan y = ⅗x’ + ⅘y’ ke dalam (1). Dengan manipulasi aljabar dan setelah menghilangkan tanda aksen pada persamaan yang terbentuk, diperoleh persamaan:
y2 – 10x – 6y + 29 = 0
(y – 3)2 = 10(x – 2) ……………………………………………………….. (2)
Dari sini diperoleh α = 2 dan β = 3. Koordinat puncak parabola ini adalah (2,3). Parabola ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2
Langkah 4
Substitusikan x = x’ + 2 dan y = y’ + 3 ke dalam (2). Setelah menghilangkan tanda aksen akan diperoleh persamaan parabola yang sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu x. Persamaan parabola tersebut adalah y2 = 10x. Parabola ini (lengkap dengan titik fokus F dan garis direktriksnya) dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3
Seperti diketahui, parabola dengan persamaan y2 = 4px memiliki titik fokus yang berkoordinat (p,0) dan persamaan garis direktriks x = – p. Jadi, parabola pada kasus ini memiliki titik fokus F(2½,0) dan garis direktriks dengan persamaan x = -2½.
Berpangkal dari sini, kita dapat menelusuri secara bertahap hingga diperoleh koordinat titik puncak, koordinat titik fokus, dan persamaan garis direktriks parabola yang menjadi pokok masalah.
Dari (2) pada Langkah 3, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva mengalami translasi 2 satuan ke kanan dan 3 satuan ke atas. Secara matematis, absis dan ordinat hasil translasi (yaitu x’ dan y’) dapat dinyatakan sebagai x’ = x + 2 dan y’ = y + 3.
Titik puncak (0,0) bergeser sehingga puncak yang baru berkoordinat (0+2,0+3) ≡ (2,3).
Titik fokus F(2½,0) bergeser sehingga titik fokus yang baru berkoordinat (2½+2,0+3) ≡ (4½,3)
Garis direktriks yang semula memiliki persamaan x = -2½ bergeser sehingga persamaan garis direktriks yang baru adalah x = -2½ + 2 = -½. (Lihat Gambar 4.)
Gambar 4
Parabola pada Gambar 4 di atas kemudian dirotasikan dengan sudut rotasi φ dengan tan φ = ¾. Matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi ini adalah:
Koordinat titik puncak dan titik fokus yang baru dapat dihitung dengan perkalian matriks sebagai berikut:
Dari hasil perkalian matriks tersebut, diperoleh koordinat puncak parabola yang baru yaitu (-⅕,3⅗) dan koordinat titik fokus yang baru yaitu (1 ⅘,5 1/10).
Untuk mencari persamaan garis direktriks yang baru, pilih dua titik sembarang pada garis direktriks yang lama. Misalkan kedua titik itu berkoordinat masing-masing (-½,0) dan (-½,1). Gunakan lagi matriks rotasi tersebut untuk mendapatkan koordinat titik-titik hasil rotasi, sebagai berikut:
Dari hasil perkalian matriks tersebut, diperoleh bahwa garis direktriks yang baru melalui (-⅖,-3/10) dan (-1,½). Persamaan garis yang melalui kedua titik ini dapat ditentukan, yaitu [pmath]y ~=~ – {4/3} x ~-~ 5/6[/pmath]. (Lihat Gambar 5.)
ROTASI PARABOLA
Diketahui sebuah parabola dengan persamaan 9x2 – 24 xy + 16 y2 – 110x – 270y + 725 = 0. Berapakah koordinat titik puncak parabola ini? Berapakah koordinat titik fokus parabola ini? Bagaimana persamaan garis direktriksnya?
Parabola yang persamaannya memiliki bentuk a11x2 + 2a12 xy + a22 y2 + 2a13 x + 2a23 y + a33 = 0 seperti di atas semula berasal dari parabola yang sumbu simetrinya berimpit dengan salah satu sumbu koordinat dan puncaknya melalui O(0,0), yang kemudian mengalami translasi dan rotasi dengan sudut rotasi tertentu. Ketiga pertanyaan di atas dapat dijawab apabila kita mengetahui persamaan awal parabola itu, yang berbentuk y2 = 4px (yaitu bentuk kanonik parabola)
Berikut ini adalah langkah-langkah untuk mengetahui bentuk kanonik parabola tersebut.
Kembali ke persoalan di awal post ini, kita akan menghitung koordinat puncak, persamaan garis direktriks, dan koordinat titik fokus parabola 9x2 – 24 xy + 16 y2 – 110x – 270y + 725 = 0.
Langkah 1
Persamaan parabola tersebut dapat dinyatakan sebagai:
9 x2 + 2(-12) xy + 16 y2 + 2(-55) x + 2(-135) y + 725 = 0 …………………………………………….. (1)
Dalam hal ini, a11 = 9, a12 = -12, a22 = 16, a13 = -55, a23 = -135, a33 = 725.
Parabola ini digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1
Langkah 2
[pmath]tan {2 varphi} ~=~ {2a_{12}}/{a_{11} ~-~ a_{22}} ~=~ {2(-12)}/{9 ~-~ 16} ~=~ {24}/7[/pmath].
[pmath]{2 tan {varphi}}/{1~-~ {tan}^2 {varphi}} ~=~ {24}/7[/pmath]
[pmath]12 {tan}^2 {varphi} ~+~ 7 tan {varphi} ~-~ 12 ~=~ 0[/pmath]
Dari persamaan kuadrat ini terdapat dua nilai tan φ yang mungkin, yaitu tan φ = ¾ atau tan φ = -4/3. Pilihlah nilai tan φ = m yang memenuhi 9 + 2(-12)m + 16m2 = 0 atau 16m2 – 24m + 9 = 0. Yang memenuhi ternyata adalah m = tan φ = ¾. Jadi, kita pilih tan φ = ¾.
Langkah 3
Karena tan φ = ¾, sin φ = ⅗ dan cos φ = ⅘. Kemudian, substitusikan x = ⅘x’ – ⅗y’ dan y = ⅗x’ + ⅘y’ ke dalam (1). Dengan manipulasi aljabar dan setelah menghilangkan tanda aksen pada persamaan yang terbentuk, diperoleh persamaan:
y2 – 10x – 6y + 29 = 0
(y – 3)2 = 10(x – 2) ……………………………………………………….. (2)
Dari sini diperoleh α = 2 dan β = 3. Koordinat puncak parabola ini adalah (2,3). Parabola ini dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2
Langkah 4
Substitusikan x = x’ + 2 dan y = y’ + 3 ke dalam (2). Setelah menghilangkan tanda aksen akan diperoleh persamaan parabola yang sumbu simetrinya berimpit dengan sumbu x. Persamaan parabola tersebut adalah y2 = 10x. Parabola ini (lengkap dengan titik fokus F dan garis direktriksnya) dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3
Seperti diketahui, parabola dengan persamaan y2 = 4px memiliki titik fokus yang berkoordinat (p,0) dan persamaan garis direktriks x = – p. Jadi, parabola pada kasus ini memiliki titik fokus F(2½,0) dan garis direktriks dengan persamaan x = -2½.
Berpangkal dari sini, kita dapat menelusuri secara bertahap hingga diperoleh koordinat titik puncak, koordinat titik fokus, dan persamaan garis direktriks parabola yang menjadi pokok masalah.
Dari (2) pada Langkah 3, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva mengalami translasi 2 satuan ke kanan dan 3 satuan ke atas. Secara matematis, absis dan ordinat hasil translasi (yaitu x’ dan y’) dapat dinyatakan sebagai x’ = x + 2 dan y’ = y + 3.
Titik puncak (0,0) bergeser sehingga puncak yang baru berkoordinat (0+2,0+3) ≡ (2,3).
Titik fokus F(2½,0) bergeser sehingga titik fokus yang baru berkoordinat (2½+2,0+3) ≡ (4½,3)
Garis direktriks yang semula memiliki persamaan x = -2½ bergeser sehingga persamaan garis direktriks yang baru adalah x = -2½ + 2 = -½. (Lihat Gambar 4.)
Gambar 4
Parabola pada Gambar 4 di atas kemudian dirotasikan dengan sudut rotasi φ dengan tan φ = ¾. Matriks rotasi yang bersesuaian dengan rotasi ini adalah:
Koordinat titik puncak dan titik fokus yang baru dapat dihitung dengan perkalian matriks sebagai berikut:
Dari hasil perkalian matriks tersebut, diperoleh koordinat puncak parabola yang baru yaitu (-⅕,3⅗) dan koordinat titik fokus yang baru yaitu (1 ⅘,5 1/10).
Untuk mencari persamaan garis direktriks yang baru, pilih dua titik sembarang pada garis direktriks yang lama. Misalkan kedua titik itu berkoordinat masing-masing (-½,0) dan (-½,1). Gunakan lagi matriks rotasi tersebut untuk mendapatkan koordinat titik-titik hasil rotasi, sebagai berikut:
Dari hasil perkalian matriks tersebut, diperoleh bahwa garis direktriks yang baru melalui (-⅖,-3/10) dan (-1,½). Persamaan garis yang melalui kedua titik ini dapat ditentukan, yaitu [pmath]y ~=~ – {4/3} x ~-~ 5/6[/pmath]. (Lihat Gambar 5.)
Gambar 5
Lihat juga materi-materi lainnya:
Rotasi dan Translasi Hiperbola
Rotasi hiperbola ortogonal
Rotasi dan translasi elips
Rotasi Garis dengan Persamaan Normal Hesse
Bagikan ini:
Most visitors also read :
BERKENALAN DENGAN NILAI DAN VEKTOR EIGEN
DEKOMPOSISI NILAI SINGULAR (SINGULAR VALUE DECOMPOSITION)
MATRIKS AKAR KUADRAT
SOAL DAN PEMBAHASAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA