SIMPLE PAST vs PRESENT PERFECT TENSE (1)

Januari 3rd, 2017

Kadang-kadang kita sukar membedakan penggunaan kedua tense tersebut. Dalam situasi apa kita menggunakan simple past tense, dalam situasi apa kita menggunakan present perfect tense. Sekian banyaknya penjelasan mengenai perbedaan penggunaan kedua tense tersebut sebenarnya dapat diringkas sebagai berikut.

Ketika seorang pembicara menggunakan simple past tense, ia membicarakan suatu peristiwa atau hal yang telah tuntas terjadi di masa lampau dan ia tidak bermaksud untuk mengaitkan hal tersebut dengan saat ini, saat kalimat tersebut diucapkan (sekarang). Ketika seorang pembicara menggunakan present perfect tense, ia membicarakan suatu peristiwa yang dimulai di masa yang sudah lewat, namun ia bermaksud menyatakan keterkaitan hal tersebut dengan suatu keadaan saat kalimat itu diucapkan (sekarang).

Jika suatu saat Anda lupa atau ragu apakah harus memakai simple past tense atau present perfect tense, ingatlah penjelasan pada paragraf sebelum ini, yang dengan sempurna menjelaskan perbedaan penggunaan keduanya. Agar tidak salah menafsirkan, baiklah kita jabarkan penjelasan terhadap uraian pada paragraf tersebut.

“Keterkaitan” yang dimaksud pada penggunaan present perfect tense terdiri dari dua kemungkinan. Yang pertama: keterkaitan sebab-akibat, yang kedua: keterkaitan waktu.

Keterkaitan sebab-akibat

Dalam hal ini si pembicara mengatakan terjadinya suatu hal yang terjadi di masa yang sudah lewat namun ia bermaksud (secara implisit atau eksplisit) menyampaikan adanya akibat dari peristiwa tersebut yang masih terasa pada saat ini/sekarang, yaitu saat kalimat tersebut diucapkan.

Contoh 1

Bandingkanlah A: “I have washed the bicycle.” (present perfect tense) dengan B: “I washed the bicycle.” (simple past tense)

Pada A, si pembicara (walaupun tidak diucapkan), ia memberikan kesan bahwa sekarang sepedanya bersih (akibat yang terasa pada saat ini).

Pada B, pada malam hari misalnya, ia sekedar menerangkan bahwa (entah pagi, entah siang) ia mencuci sepeda tersebut. Ia lebih menekankan pada kegiatan mencucinya daripada akibatnya. Bisa jadi saat ini sepedanya sudah tidak bersih lagi!

Contoh 2

Bandingkanlah A: “He has asked the servant to clean the window.” dengan B: “He asked the servant to clean the window.” A diucapkan barangkali dalam situasi seperti berikut. Mr. Smith dan istrinya berkunjung ke rumah anaknya (Tom). Mr. Tom melihat jendela rumah anaknya sangat kotor. Akhirnya Mr. Tom bertanya kepada istrinya mengapa Tom tidak membersihkan jendela. Namun Mrs. Smith mengetahui bahwa sebenarnya Tom sudah menyuruh pelayan untuk membersihkan jendela, jadi, sekarang mereka tinggal bersabar menunggu pelayan membersihkan jendela itu. Dengan mengucapkan “Tom has asked the servant to clean it.”, Mrs. Smith lebih menekankan akibatnya di masa sekarang, yaitu “sekarang tinggal menunggu pelayan tersebut membersihkan jendela”. Kalimat B (simple past tense) barangkali diucapkan dalam situsi sebagai berikut: Mr. Smith tahu bahwa anaknya, Tom, biasanya malas membersihkan barang-barang. Ketika ia dan istrinya berkunjung ke rumah anaknya, ia heran mengapa jendela rumah bersih. Kemudian Mrs. Smith menjelaskan bahwa di suatu waktu, entah tadi pagi atau tadi siang, Tom menyuruh pelayan untuk membersihkan jendela. Dengan kalimat tersebut ia lebih menekankan pada kata “menyuruh”. Ia menegaskan bahwa Tom tidak membersihkannya sendiri, namun ia menyuruh. Dalam situasi ini, Mrs. Smith tidak menekankan akibat dari perbuatan Tom menyuruh pelayan.

(bersambung)

 



Most visitors also read :



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.