Tulisan saya kali ini mengungkap pesan yang disampaikan kaki kita. Menurut Joe Navarro (mantan anggota FBI) dalam bukunya What Every Body is Saying, kaki adalah bagian tubuh kita yang paling jujur. Mengenai kaki ini, khususnya saya akan membahas arah ujung kaki dan kaki menyilang.
Arah ujung kaki
Mari kita lakukan suatu eksperimen sederhana. Berdirilah tegak menghadap ke satu arah, misalnya ke arah utara. Tetaplah pada posisi ini sehingga tubuh Anda secara keseluruhan merasa nyaman/serileks mungkin. Perhatikan ke arah mana ujung kaki Anda atau jari-jari kaki Anda? Pada umumnya orang merasa nyaman berdiri tegak ketika bagian atas tubuh kira-kira searah dengan arah ujung kaki Anda. [Lebih tepatnya: sudut bukaan yang dibentuk kedua kaki kira-kira searah dengan bagian atas tubuh.] Hasil pengamatan terhadap ini merupakan salah satu hal penting dalam ilmu bahasa tubuh!
Ketika kita, dari arah barat (misalnya), sedang melangkah mendekat dua orang berdiri berhadapan yang sedang mengobrol (misalnya satu orang menghadap utara, satunya lagi menghadap selatan) dan kita menyapa mereka secara verbal. Kita melakukan “interupsi” terhadap percakapan mereka. Perhatikan mana di antara mereka yang memutar pinggangnya (sehingga bagian atas tubuhnya juga berputar mendekat ke arah barat) dan disertai perubahan arah ujung kaki (salah satu kaki ataupun keduanya) menuju arah barat. Orang yang hanya mengubah posisi tubuh bagian atasnya saja ke arah sumber interupsi tanpa mengubah arah ujung kakinyasesungguhnya kurang menghendaki kehadiran kita! Ia mengubah arah tubuh bagian atasnya ke arah sumber interupsi hanya untuk etika atau sopan santun. Tetapi kakinya dengan jujur menunjukkan “ketidaksetujuan” atas kehadiran kita.
Kaki menyilang
Percobaan sederhana: Hampirilah seseorang tak dikenal yang sedang berdiri dengan satu kaki disilangkan di depan (kaki yang di depan sedikit menekuk) dan sapalah. Perhatikan kemudian gerakan kakinya. Kaki yang disilangkan tersebut akan segera berpindah posisi sehingga tidak menyilang lagi. Mengapa demikian? Orang tak dikenal tersebut merasa terancam/terganggu dengan kehadiran Anda dan secara refleks/tanpa disadari kaki segera mengambil posisi siaga. Ini reaksi yang sangat natural!
Kaki yang disilangkan ke depan merupakan salah satu tanda kenyamanan atau tanda yang positif. Otak manusia tidak akan “mengizinkan” kaki mengambil posisi silang apabila keadaan tidak aman, karena dengan posisi satu kaki disilangkan ke depan posisi berdiri secara otomatis tidak stabil sehingga mempersulit badan untuk melakukan mobilisasi ketika harus segera melarikan diri dari situasi tidak nyaman/aman tersebut.
Apabila kebetulan Anda sedang melihat dua orang bercakap-cakap dalam posisi berdiri, perhatikan apakah ada di antara mereka yang mengambil posisi satu kaki menyilang di depan, apalagi bila disertai dengan tubuh bagian atasnya sedikit condong ke lawan bicaranya. Apabila “ya”, itu merupakan pertanda bahwa orang yang menyilangkan kaki tersebut “merasa nyaman” berbincang dengan lawan bicaranya. TETAPI: ini tidak berarti bahwa orang yang tidak menyilangkan kaki merasa tidak nyaman! Hati-hatilah menyimpulkan.
Semoga tulisan tentang bahasa tubuh kaki ini dapat membawa manfaat dalam pergaulan Anda!
KEJUJURAN KAKI
Tulisan saya kali ini mengungkap pesan yang disampaikan kaki kita. Menurut Joe Navarro (mantan anggota FBI) dalam bukunya What Every Body is Saying, kaki adalah bagian tubuh kita yang paling jujur. Mengenai kaki ini, khususnya saya akan membahas arah ujung kaki dan kaki menyilang.
Arah ujung kaki
Mari kita lakukan suatu eksperimen sederhana. Berdirilah tegak menghadap ke satu arah, misalnya ke arah utara. Tetaplah pada posisi ini sehingga tubuh Anda secara keseluruhan merasa nyaman/serileks mungkin. Perhatikan ke arah mana ujung kaki Anda atau jari-jari kaki Anda? Pada umumnya orang merasa nyaman berdiri tegak ketika bagian atas tubuh kira-kira searah dengan arah ujung kaki Anda. [Lebih tepatnya: sudut bukaan yang dibentuk kedua kaki kira-kira searah dengan bagian atas tubuh.] Hasil pengamatan terhadap ini merupakan salah satu hal penting dalam ilmu bahasa tubuh!
Ketika kita, dari arah barat (misalnya), sedang melangkah mendekat dua orang berdiri berhadapan yang sedang mengobrol (misalnya satu orang menghadap utara, satunya lagi menghadap selatan) dan kita menyapa mereka secara verbal. Kita melakukan “interupsi” terhadap percakapan mereka. Perhatikan mana di antara mereka yang memutar pinggangnya (sehingga bagian atas tubuhnya juga berputar mendekat ke arah barat) dan disertai perubahan arah ujung kaki (salah satu kaki ataupun keduanya) menuju arah barat. Orang yang hanya mengubah posisi tubuh bagian atasnya saja ke arah sumber interupsi tanpa mengubah arah ujung kakinya sesungguhnya kurang menghendaki kehadiran kita! Ia mengubah arah tubuh bagian atasnya ke arah sumber interupsi hanya untuk etika atau sopan santun. Tetapi kakinya dengan jujur menunjukkan “ketidaksetujuan” atas kehadiran kita.
Kaki menyilang
Percobaan sederhana: Hampirilah seseorang tak dikenal yang sedang berdiri dengan satu kaki disilangkan di depan (kaki yang di depan sedikit menekuk) dan sapalah. Perhatikan kemudian gerakan kakinya. Kaki yang disilangkan tersebut akan segera berpindah posisi sehingga tidak menyilang lagi. Mengapa demikian? Orang tak dikenal tersebut merasa terancam/terganggu dengan kehadiran Anda dan secara refleks/tanpa disadari kaki segera mengambil posisi siaga. Ini reaksi yang sangat natural!
Kaki yang disilangkan ke depan merupakan salah satu tanda kenyamanan atau tanda yang positif. Otak manusia tidak akan “mengizinkan” kaki mengambil posisi silang apabila keadaan tidak aman, karena dengan posisi satu kaki disilangkan ke depan posisi berdiri secara otomatis tidak stabil sehingga mempersulit badan untuk melakukan mobilisasi ketika harus segera melarikan diri dari situasi tidak nyaman/aman tersebut.
Apabila kebetulan Anda sedang melihat dua orang bercakap-cakap dalam posisi berdiri, perhatikan apakah ada di antara mereka yang mengambil posisi satu kaki menyilang di depan, apalagi bila disertai dengan tubuh bagian atasnya sedikit condong ke lawan bicaranya. Apabila “ya”, itu merupakan pertanda bahwa orang yang menyilangkan kaki tersebut “merasa nyaman” berbincang dengan lawan bicaranya. TETAPI: ini tidak berarti bahwa orang yang tidak menyilangkan kaki merasa tidak nyaman! Hati-hatilah menyimpulkan.
Semoga tulisan tentang bahasa tubuh kaki ini dapat membawa manfaat dalam pergaulan Anda!
Bagikan ini:
Most visitors also read :
BAKAL KERUNTUHAN SUATU JARINGAN INTELIJEN (1)
BANGGA MENJADI INTEL GADUNGAN
KEBODOHAN YANG TERTUTUPI SELEMBAR KERTAS
INI DADAKU … MANA DADAMU?